Kamis, 01 April 2010

Coklat dan Umur Panjang

COKLAT... hmmm…mendengarnya saja rasanya sudah ga tahan untuk memakannya. Semua orang mengetahui yang namanya coklat dari anak-anak sampai orang dewasa bahkan dari berbagai kalangan semua menyukainya karena rasanya yang manis dan mempunyai tekstur yang khas. Coklat juga mudah dijumpai di berbagai tempat bahkan ada yang menjadi wajib oleh sebagian orang ketika mendaki gunung atau ketika bepergian. Coklat juga merupakan simbol cinta dan keromantisan, ketika seseorang jatuh cinta salah satu yang diberikan untuk pasangannya adalah coklat, ketika ada hari-hari tertentu kita bisa mengungkapkan apa yang kita rasa hanya dengan memberikan sebatang coklat. Coklat memberikan ketenangan dan kesenangan terhadap orang yang menerimanya apalagi ketika coklat itu masuk kedalam mulut kita,terasa coklat yang lembut cepat meleleh kedalam mulut bahkan setelah memakannya kita juga akan merasa senang dan juga tenang. Kebanyakan orang menganggap makan coklat tidak berkhasiat dan terdapat mitos juga yang menyebutkan bahwa coklat dapat menyebabkan caries pada gigi terutama pada anak-anak, menyebabkan kegemukan, jerawat, kafein, migraine, diabetes, dapat memperbaiki mood, dan craving.
Banyak orang mengatakan bahwa coklat dapat menyebabkan jerawat. Jerawat secara mendasar disebabkan oleh meningkatnya kadar testoteron dalam darah dan belum ada bukti bahwa coklat menimbulkan jerawat. Dalam kaitannya dengan caries gigi bahwa asam hasil fermentasi sukrosa dapat menyebabkan pengikisan gigi. Tetapi, coklat dapat menetralkan asam tersebut. Selain itu coklat mengandung asam Tannat yang dapat menghambat pembentukan plak gigi. Coklat mengandung kafein dan theobromine. Kandungan kafein dalam coklat ternyata lebih rendah dibandingkan kopi atau teh. Kegemukan adalah suatu kondisi dimana seseorang mengalami kelebihan berat badan akibat tidak seimbangnya asupan kalori dengan energi yang dikeluarkan. Kegemukan sangat dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola diet yang diterapkan. Seperti halnya makanan lain coklat tidak akan menimbulkan kegemukan bila dikonsumsi dalam jumlah yang seimbang. Coklat sering dikaitkan sebagai makanan yang dapat menyebabkan migrain, penelitian yang sudah dilakukan bahwa belum ada yang menunjukan bahwa coklat dapat menyebabkan migrain. Pada penderita diabetes harus menghindari mengkonsumsi gula sederhana karena gula sederhana dapat diserap tubuh dengan cepat oleh karena itu penderita diabetes dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks. Namun berdasarkan penelitian diketahui bahwa penderita diabetes dapat mengkonsumsi sukrosa dalam jumlah terbatas. Penderita diabetes masih dapat mengkonsumsi coklat dalam jumlah sedikit tanpa mempengaruhi kadar gula darahnya. Coklat dengan kaitannya dapat memperbaiki mood bahwa coklat mengandung bioaktif seperti tyramine dan phenyletylamine dan berdasarkan suatu penelitian mengahasilkan hipotesis bahwa karbohidrat dapat meningkatkan mood seseorang dengan meningkatnya kadar serotinin. Makan coklat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa coklat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak coklat terhadap perilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving. Rindu coklat bisa karena aromanya, teksturnya, manis-pahitnya dsb. Ada beberapa sebab dari craving salah satunya adalah pola diet dimana tubuh hanya sedikit atau tidak sama sekali menerima suatu komponen makanan.

Tunggu ya posting-an berikutnya,karena saya akan mengupas secara tajam mengenai coklat,coklat dan coklat. Kalau ada komentar atau saran dan rekan-rekan yang mempunyai artikel tentang coklat dengan senang hati saya terima.

1 komentar: